Lompat ke isi utama

 

Pengobatan Penyakit dengan Sel Punca dan Aplikasi Potensialnya

Berikan perlindungan maksimal untuk si Kecil bersama Cordlife, sekarang!

Lebih dari 80 penyakit berpotensi dapat diobati dengan sel punca darah tali pusat

Sel punca berada di garis depan dalam salah satu bidang kedokteran yang paling menarik dan revolusioner saat ini. Dokter mengakui bahwa sel punca memiliki potensi untuk membantu mengobati berbagai penyakit dengan menghasilkan sel dan jaringan baru yang sehat. Sebagai orang tua, Anda ingin melindungi keluarga Anda. Saat bayi Anda lahir, Anda memiliki kesempatan unik untuk menjaga kesehatan orang yang Anda sayangi dengan menyimpan darah tali pusat anak Anda yang baru lahir dan sel punca yang terdapat pada lapisan tali pusat.

Sel Punca Darah Tali Pusat

Sel punca dalam darah tali pusat bayi Anda berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit saat ini. Sel punca dapat digunakan untuk membantu mengobati kelainan hematopoietik dan genetik. Dalam transplantasi sel punca, sel punca tali pusat dimasukkan ke dalam aliran darah pasien untuk dapat bekerja - menyembuhkan dan memperbaiki sel dan jaringan yang rusak. Apabila pengerjaan sel punca berhasil, darah pasien dan sistem kekebalan tubuhnya kembali diregenerasi.

Berikut ini adalah daftar beberapa penyakit yang telah diobati dengan darah tali pusat dan sumber lain dari sel punca sejenis (Hematopoietic Stem Cell), seperti sumsum tulang dan darah tepi. Terapi sel punca saat ini terus berubah dan berkembang dengan cepat.

Ada berbagai macam penyakit yang dapat diobati dengan Hematopoietic Stem Cells (HSCs) dari darah tali pusat, sumsum tulang, dan darah tepi seperti gangguan sel punca, leukemia akut dan kronis, gangguan mieloproliferatif, dan masih banyak lagi. Terapi sel punca saat ini terus berubah dan berkembang dengan cepat.

TAHUKAH ANDA?

Hematopoietic stem cells atau HSCs telah digunakan untuk mengobati lebih dari 801 jenis penyakit. Darah tali pusat merupakan sumber yang kaya akan HSCs.

Kanker Darah
Leukaemia
  • Acute biphenotypic leukaemia
  • Acute lymphoblastic leukaemia
  • Acute myelogenous leukaemia
  • Acute undifferentiated leukaemia
  • Chronic myelogenous leukaemia
  • Chronic lymphocytic leukaemia
  • Juvenile myelomonocytic leukaemia
  • Juvenile chronic myelogenous leukaemia
Myeloproliferative neoplasms
  • Acute myelofibrosis
  • Agnogenic myeloid metaplasia (Myelofibrosis)
  • Essential thrombocythemia
  • Polycythemia vera
Kanker sumsum tulang
  • Multiple myeloma
  • Plasma cell leukaemia
  • Waldenstrom’s macroglobulinemia
Sindrom Myelodysplastic
  • Refractory anaemia
  • Refractory anaemia with excess blasts
  • Refractory anaemia with excess blasts in transformation
  • Refractory anaemia with ringed sideroblasts (sideroblastic anaemia)
  • Chronic myelomonocytic leukaemia
Non Malignant Blood Disorders
Non Malignant Blood Disorders
Anaemias (defisiensi atau malformasi sel darah merah)
  • Aplastic anaemia
  • Congenital dyserythropoietic anaemia
  • Fanconi’s anaemia
  • Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
Kelainan sel darah merah turunan
  • Pure red cell aplasia
  • Sickle cell anaemia
  • Beta thalassemia major / Cooley’s anaemia
  • Diamond Blackfan anaemia
Kelainan trombosit turunan
  • Amegakaryocytosis / congenital thrombocytopenia
  • Glanzmann’s thrombasthenia
Immune Disorders
Gangguan Imun
Severe Combined Immune Deficiency (SCID)
  • Omenn Syndrome
  • SCID with Adenosine Deaminase Deficiency (ADA SCID)
  • SCID which is X linked
  • SCID with absence of T & B Cells
  • SCID with absence of T Cells, Normal B Cells
Kelainan Sistem Kekebalan Tubuh & Organ Lain yang Diturunkan
  • Cartilage Hair Hypoplasia
  • Erythropoietic Porphyria
  • Hermansky Pudlak Syndrome
  • Pearson’s Syndrome
  • Shwachman Diamond Syndrome
  • Systemic Mastocytosis
Neutropenias
  • Kostmann Syndrome (Infantile Genetic Agranulocytosis)
  • Myelokathexis
Phagocyte Disorders
  • Chediak Higashi Syndrome
  • Chronic Granulomatous Disease
  • Neutrophil Actin Deficiency
  • Reticular Dysgenesis
Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Lainnya
  • Bare Lymphocyte Syndrome
  • Common Variable Immunodeficiency
  • DiGeorge Syndrome
  • Hemophagocytic Lymphohistiocytosis
  •  IKK Gamma Deficiency3 (NEMO Dificiency)
  •  IPEX Syndrome4
  • Leukocyte Adhesion Deficiency
  • Wiskott Aldrich Syndrome
  • Lymphoproliferative Disorders
  • X linked Lymphoproliferative Disease (Duncan’s Syndrome)
  • Ataxia-Telangiectasia
Gangguan Metablisme
Gangguan Leukodystrophy
  • Adrenoleukodystrophy
  • Krabbe Disease (Globoid Cell Leukodystrophy)
  • Metachromatic leukodystrophy
  • Pelizaeus-Merzbacher Disease
Lysosomal Storage Diseases
  • Niemann Pick Disease
  • Sandhoff Disease
  • Wolman Disease
Mucopolysaccharidosis (MPS) Storage Diseases
  • Hunter Syndrome
  • Hurler Syndrome
  • Maroteaux Lamy Syndrome
  • Mucolipidosis II (I-cell Disease)
  • Morquio Syndrome
  • Sanfilippo Syndrome
  • Scheie Syndrome
  • Sly Syndrome (beta glucuronidase deficiency)
Tumor Padat
Tumors
  • Hodgkin Lymphoma
  • Neuroblastoma
  • Non Hodgkin Lymphoma (Burkitt’s Lymphoma)
  • Retinoblastoma
  • Medulloblastoma
Gangguan Metabolik Lainnya
  • Lesch–Nyhan Syndrome
  • Osteopetrosis

Perlu menjadi perhatian bahwa dengan melakukan penyimpanan darah tali pusat, maka tidak langsung menjamin keberhasilan penggunaan sel punca darah tali pusat tersebut, melainkan bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Menyimpan darah tali pusat tidak menjamin bahwa sel tersebut akan memberikan kesembuhan atau dapat diterapkan dalam setiap kondisi pasien. Penggunaan darah tali pusat pada akhirnya hanya dapat ditentukan oleh dokter yang merawat. Meskipun beberapa kondisi yang tercantum di sini dapat diobati dengan darah tali pusat pasien sendiri (darah tali pusat autologus), mungkin tidak sesuai untuk mengobati penyakit genetik. Dalam kasus seperti itu, darah tali pusat yang cocok dari saudara kandung dapat digunakan. Namun, tidak ada jaminan bahwa darah tali pusat akan cocok untuk setiap anggota keluarga atau akan memberikan obat untuk setiap kondisi. Silakan berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

Selain sejumlah kondisi yang sekarang dapat diobati, potensi pengobatan sel puncalah yang paling menarik karena penelitian terus mengungkap kemungkinan-kemungkinan baru. Kemudian, potensi dan kemanjuran mengobati penyakit dengan sel punca adalah nyata.

References:

1 Diseases treated page. Parent’s Guide to Cord Blood Foundation website. https://parentsguidecordblood.org/en/diseases. Accessed April 23, 2021.
2 Bizzetto R, Bonfim C, Rocha V, et al. Outcomes after related and unrelated umbilical cord blood transplantation for hereditary bone marrow failure syndromes other than Fanconi anemia. Haematologica. 2011; 96(1):134-141.
3 Immunodysregulation polyendocrinopathy enteropathy X-linked (IPEX) Syndrome. Stanford Children’s Health website. https://www.stanfordchildrens.org/en/service/stem-cell-transplantation/conditions/ipex-syndrome. Accessed April 5, 2021.
4 Picard C, J-L Casanova, Puel A, Infectious diseases in patients with IRAK-4, MyD88, NEMO, or IκBα Deficiency. Clin. Microbiol. Rev. 2011; 24(3):490-497.
5 Rao A, Kamani N, Filipovich A, et al. Successful bone marrow transplantation for IPEX syndrome after reduced-intensity conditioning. Blood. 2007; 109(1):383-385.
Tono C, Takahashi Y, Terui K, et al. Correction of immunodeficiency associated with NEMO mutation by umbilical cord blood transplantation using a reduced-intensity conditioning regimen. Bone Marrow Transplant. 2007;39(12):801-804.

6 B-cell and T-cell acute lymphoblastic leukemia. Mayo Clinic Laboratories website. https://news.mayocliniclabs.com/hematology/lymphoma/b-cell-and-t-cell-acute-lymphoblastic-leukemia/#:~:text=Acute%20lymphoblastic%20leukemia%20accounts%20for,2%E2%80%935%20years%20of%20age. Accessed August 28, 2023.


Uji Klinis

Dengan kemajuan penelitian sel punca, potensi penggunaan sel punca di masa mendatang semakin meningkat. Di bawah ini adalah daftar penyakit yang saat ini sedang dalam Uji Klinis. Ini adalah penyakit yang diobati menggunakan sel punca dan tampaknya bermanfaat, tetapi belum diadopsi sebagai terapi standar. Untuk beberapa penyakit ini, transplantasi sel punca hanya memperlambat perkembangan penyakit, tetapi tidak menyebabkan kesembuhan. Untuk penyakit lain, perawatan sel punca dapat membantu menyembuhkan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan calon pasien terbaik untuk terapi sel punca, dosis sel punca yang optimal, metode pengiriman sel yang optimal, dll.

Untuk beberapa pasien, uji coba penelitian klinis merupakan jalan untuk menerima terapi baru yang menjanjikan disaat tidak ada harapan. Pasien dengan penyakit yang sulit diobati atau saat ini "tidak dapat disembuhkan", seperti AIDS atau jenis kanker tertentu, mungkin ingin berpartisipasi dalam uji coba penelitian klinis jika terapi standar tidak efektif. Uji coba penelitian klinis terkadang juga dapat menyelamatkan nyawa.

Untuk mendapatkan informasi terbaru, silakan kunjungi www.clinicaltrials.gov

Auto Immune Disorders
Gangguan Autoimun
  • Alopecia Areata
  • Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)
  • Crohn’s Disease
  • Eczema (Atopic Dermatitis)
  • Graft-versus-Host Disease (GvHD)
  • Lupus
  • Multiple Sclerosis
  • Psoriasis
  • Rheumatoid Arthritis
  • Systemic Sclerosis
  • Ulcerative Colitis
Kelainan Metabolik dan/atau Genetik
  • Aging Frailty
  • Duchenne Muscular Dystrophy
  • Epidermolysis Bullosa
  • Gaucher’s Disease4
  • Hereditary Ataxia
  • Lysosomal Storage Diseases
  • Metabolic Syndrome
  • Severe Combined Immunodeficiency
  • Spinal muscular atrophy
  • Tay-Sachs Disease
Kardiovaskular
  • Acute Myocardial Infarction (Heart Attack)
  • Cardiomyopathy
  • Critical Limb Ischemia (CLI)
  • Heart Failure
  • Hypoplastic Left Heart Syndrome2
  • Ischemic Heart Disease3
  • Peripheral Arterial Disease (PAD)
  • Surgery for Congenital Heart Defects
Orthopedic
  • Ankylosing Spondylitis
  • Cartilage Injury
  • Cleft Palate Repair
  • Non-Union Fractures
  • Osteoarthritis
  • Osteochondral Lesion
  • Spinal Fusion Surgery
Diabetic
  • Diabetes, Type 1 (Auto-Immune)
  • Diabetes, Type 2
  • Diabetic Foot Ulcer
  • Diabetic Peripheral Neuropathy
Gangguan Neurologis
  • Alzheimer’s Disease
  • Autism
  • Cerebral Palsy
  • Encephalopathy
  • Global Developmental Delay
  • Hearing Loss (acquired sensorineural)
  • Intraventricular Hemorrhage
  • Parkinson’s Disease
  • Spinal Cord Injury
  • Stroke
  • Traumatic Brain Injury
Lainnya
  • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
  • Bronchopulmonary Dysplasia (BPD) (lung disorder due to premature birth)
  • COVID-195
  • Erectile Dysfunction
  • Eye Diseases
  • Fistula
  • HIV
  • Kidney Failure
  • Liver Cirrhosis
  • Liver Failure
  • Ovarian Cancer6
  • Peyronie’s Disease
  • Premature Ovarian Failure
  • Testicular Tumour7
  • Uterine Scars
  • Wounds

*Uji klinis yang tercantum di atas mungkin menggunakan jalur sel lain, dan tidak hanya sel punca hematopoietik.

References:

1 Therapies in clinical trials page. Parent’s Guide to Cord Blood Foundation website. 
https://parentsguidecordblood.org/en/diseases#trial. Accessed June 14, 2021.
2 ClinicalTrials.org registry… NCT01883076, NCT03431480, NCT03779711. Last accessed 5 April, 2021.
3 Umbilical cord derived mesenchymal stem cell therapy in ischemic cardiomyopathy.
ClinicalTrials.gov website. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT01946048. Accessed April 5, 2021.
4 ClinicalTrials.org registry… NCT00176904, NCT04528355. Last accessed 5 April, 2021.
5 Mesenchymal stem cells and COVID-19: Cure, prevention, and vaccination.
Hindawi.com website. https://www.hindawi.com/journals/sci/2021/6666370/. Accessed June 14, 2021.
6 Cady C., McAsey M., Li J. Progress towards a stem cell based therapy for ovarian cancer – Proceeding of the STEMSO Conference.
https://www.longdom.org/open-access/progress-towards-astem-cell-based-therapy-for-ovarian-cancer.pdf.
Accessed June 2, 2021.
7 High-dose chemo & stem cell transplant for testicular cancer. American Cancer Society website. 
https://www.cancer.org/cancer/testicular-cancer/treating/high-dose-chemo-stem-cell.html.
Published May 17, 2018. Accessed June 6, 2021.

DCR No. 2589, QR 1.1-1-1-b, August 2023

Mulailah Masa Depan Anda dari Sini

GRATIS Info Produk

Unduh gratis paket info produk Cordlife tentang penyimpanan sel punca tali pusat di sini.

GRATIS Konsultasi

Jadwalkan konsultasi gratis dengan konsultan profesional Cordlife untuk penyimpanan sel punca sekarang!

Refer a Friend

Share the benefits of cord blood with your friends today!

INTERNATIONAL ACCREDITATIONS AND CERTIFICATIONS
PT Cordlife Persada becomes First Cord Blood Bank in Indonesia to Achieve Global AABB Accreditation

About PT Cordlife Persada

  • There are more than 600,000 parents* who have entrusted their baby’s umbilical cord blood stem cells to Cordlife making it the largest cord blood banking network in Asia.
  • Cordlife Group Limited, a Singapore Exchange Mainboard-listed company since 2001, has presence in several Asian countries including Singapore, Philippines, Hong Kong and Macau, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Vietnam, Bangladesh, and Brunei.
  • PT Cordlife Persada, a subsidiary of Cordlife Group Limited, is first and only DEPKES licensed registered facility, ISO 9001:2008 certified, and AABB-accredited facility in the country with services such as umbilical cord stem cell banking, non-invasive prenatal test (NIPT), and genetic testing.
  • AABB (Association for the Advancement of Blood & Biotherapies) is an international, not-for-profit association representing individuals and institutions involved in the fields of transfusion medicine and biotherapies. Major centers here and abroad require cord blood units from AABB-accredited facilities.

*As of May 2022, based on consolidated figures of Cordlife Group Limited and its associates.