Download Info Pack
Why Cordlife
Berita dan Alcara

Dalam Berita : Pengeluaran Unit Darah Tali Pusat Cordlife

Cordlife adalah bank penyimpanan darah tali pusat keluarga dengan catatan keberhasilan transplantasi darah tali pusat dan aplikasi.

Harumi - Cordlife Success Story

Harumi

“Kami menolak pasrah.” Itulah kalimat singkat yang diucapkan oleh pasangan Bapak Hasan dan Ibu Dwi Aprilia, ketika mengetahui Sang Buah Hatinya, Harumi, didiagnosa dengan Serebral Palsi. Kalimat singkat tersebutlah yang menjadi sumber kekuatan pasangan orang tua ini untuk terus berjuang mencari berbagai cara demi kesembuhan Sang Buah Hati.

Tidak banyak yang bisa diceritakan dari proses kelahiran Harumi karena semuanya baik-baik saja. Namun, pada usia beberapa hari, Harumi mengalami kejang pertamanya. Bulan pertama usia Harumi menjadi masa yang paling berat karena orang tuanya belum mendapatkan kepastian apa sebetulnya yang terjadi pada putri mereka. Orang tua muda ini baru akhirnya mengetahui bahwa Harumi terdiagnosa dengan serebral palsi setelah berkonsultasi dengan beberapa dokter. Mereka tidak memiliki banyak pilihan saat itu. Beberapa orang bahkan mencoba meyakinkan mereka untuk pasrah dan menerima saja kondisi Harumi. Namun, Bapak Hasan dan Ibu Dwi Aprilia tidak mau menyerah begitu saja. Mereka tanpa lelah berusaha mencari berbagai solusi yang dapat menolong putri mereka.

Saat Harumi dilahirkan, orang tuanya memutuskan untuk menyumbangkan tali pusat Harumi ke laboratorium salah seorang kenalan mereka. Saat mengetahui kondisi Harumi, kenalan mereka inilah yang mengusulkan terapi sel punca dari tali pusat bagi Harumi. Saat itu usia Harumi hampir menginjak 3 tahun. Setelah menjalani terapi, kondisi Harumi mengalami perbaikan dan frekuensi kejang yang dialami oleh Harumi berangsur-angsur berkurang dan bahkan sampai akhirnya berhenti sama sekali.

Sayangnya, dikarenakan kondisi penyimpanan yang kurang ideal, tali pusat Harumi hanya dapat digunakan untuk satu kali transplantasi. Tidak ingin berhenti di situ, Bapak Hasan dan Ibu Dwi, juga mengupayakan berbagai terapi medis lainnya, seperti fisioterapi yang dilakukan secara konsisten untuk menunjang perbaikan dalam hal sensorik dan motorik.

Lima bulan setelahnya, keluarga mereka diberikan anugerah Ketika Ibu Dwi dinyatakan mengandung anak kedua. Belajar dari pengalaman sebelumnya, pasangan ini memutuskan untuk menyimpan darah dan tali pusat anak kedua mereka di fasilitas penyimpanan yang memang fokus memberikan layanan tersebut – Cordlife – untuk menjaga sumber biologis buah hati laki-laki mereka yang berharga.

Beberapa bulan setelah Harumi memasuki usia dua tahun, Harumi kembali menjalani transplantasi sel punca yang berasal dari tali pusat adiknya yang disimpan di Cordlife. Kedua orang tuanya memperhatikan bahwa setelah transplantasi ini, Harumi menunjukkan perbaikan pada matanya.Di mana kini matanya mampu untuk bersinkronisasi dan mengikuti pergerakan cahaya.

Berbagai persiapan dan usaha yang dilakukan serta kegigihan orang tua Harumi dalam mengusahakan yang terbaik untuk Sang Buah Hati melalui berbagai rangkaian terapi memungkinkan Harumi mengalami banyak perkembangan. Meskipun Harumi masih membutuhkan penanganan lebih lanjut, kemajuan dalam kesehatan dan perkembangannya memberi harapan bagi orang tuanya.

Bagi Bapak Hasan dan Ibu Dwi Aprilia, kondisi Harumi justru menjadi pendorong untuk selalu mengusahakan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Mereka berpesan bagi orang tua lain yang mungkin memiliki anak dengan serebral palsi untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan. Seberapapun besar atau kecilnya kemungkinan yang ada, yakinlah bahwa setiap usaha akan selalu membuahkan hasil. Dan mungkin saja, dalam berbagai usaha tersebut, terselip keajaiban”, ujar pasangan ini.



DCR No. 1547, June 2019